JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (Percobaan 2)
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
TRIA PRADINA LOKE
(A1C117075)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN KE-2
I.Judul :
Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II.Hari,Tanggal :
Kamis,27 Februari 2019
III.Tujuan :
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah :
1 1. Dapat
mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni
2 2. Dapat
melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh
suatu senyawa murni
3 3. Dapat
membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
4 4. Dapat
melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai
sampel.
IV. Landasan Teori
Suatu
zat padat pada umumya mempunyai suatu molekul yang terbentuk sebagai kisi-kisi yang teratur diikat oleh gaya-gaya
gravitasi dan elektrostatik. Jika suatu zat tersebut dipanaskan, maka energi kinetik
molekul tersebut akan naik. Peristiwa tersebut mengakibatkan molekul akan
bergetar dan pada suhu tertentu ikatan molekul tersebut akan terlepas, dan zat
padat tersebut akan meleleh.
Suhu dimana fasa padat dan fasa cair senyawa berada
dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atm disebut dengan Titik leleh senyawa
murni. Dalam titik leleh ini diperlukan kalor untuk pelelehan dalam
kesetimbangan untuk melewatkan proses tersebut memerlukan waktu dan suhu.
Apabila senyawa tersebut murni dan suhunya lebih dari 1 derajat maka lelehannya
sempit. Hal yang dapat mengganggu pada lelehan ini ialah adanya zat asing dalam
suatu kisi. Sedangkan titik leleh senyawa tidak murni suhu ataupun trayek
lelehnya makin lebar.Titik leleh suatu senyawa ditentukan oleh pengamatan
trayek leleh yang didapat(Penuntun Tim Kimia Organik,2016).
Serangkaian
pekerjaan dibawah kondisi tertentu yang menetapkan hubungan antara nilian
dengan ditunjukkan oleh oleh alat ukur, sistem pengukuran serta nilai yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur disebut dengan Kalibrasi. Yang dikatakan
kalibrasi benar ialah kalibrasi yang tidak melibatkan penyetelan suatu alat,
tetapi bisa menunjukkan kebutuhan suatu pengukuran. Proses kalibrasi betujuan
untuk membandingkan satu alat ukur atau sebuah sistem yang memiliki hubungan
yang telah diketahui, dengan standard nasional maupun internasional, dengan
suatu alat ataupun sistem lain yang hubungannya dengan standard nasional
ataupun internasional tidak diketahui(Teguh,2013).
Titik
leleh bisa juga diartikan atau didefinisikan sebagai temperature dimana zat
padat berubag menjadi suatu cairan pada tekanan 1 atm. Titik leleh suatu zat
padat berubah menjadi cairan pada tekanan 1 atm tidak mengalami perubahan yang
berarti dengan adanya perubahan tekanan. Mangkannya tekanan biasa tidak
dilaporkan pada penentuan suatu titik leleh, kecuali perbedaan tekanan
normalnya besar. Biasa titik leleh itu mudah untuk dipahami atau diamati karena
sesuai dengan temperature dimana zat telah leleh semuanya(Railla,2011).
Menurut
(Keenan,2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat serta lambatnya suatu
zat untuk dikatakan meleleh, diantaranya :
- ukuran Kristal
ukuran Kristal sangat berpengaruh dalam menentukan
titik leleh suatu zat, semakin besar ukuran partikel, maka semakin sulit
terjadinya lelehan.
- Banyaknya sampel
- Pengemasan dalam kapiler
Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan api
atau panas yang konstan. Adanya senyawa lain dapat mempengaruhi range titik
leleh. Misalnya suatu asam murni diami titik lelehnya 122°C, penambahan zat lain mengakibatkan perubahan titik
lelehnya menjadi 115°C. Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5°C dan range suhu berubah dari 0,3°C menjadi 4°C.
Kalibrasi Termometer
Sebagai
alat ukur suatu suhu yang sering disebut dengan Termometer dengan fungsi untuk
mengukur suhu pada keadaan panas,normal maupun ketika suhu dingin serta dalam
wujud padatan, cairan serta uap. Termometer sangat dibutuhkan bagi praktikan yang berada didalam
laboratorium untuk melakukan praktikum contohnya penentuan titik leleh,
termometer digunakan untuk mengukur suhu secara akurat. Keakuratan termometer
haruslah di cek sebelum digunakan, sehingga apabila telah di cek maka praktikan
akan lebih mudah dan siap untuk melakukan praktikum.
Penentuan Titik Leleh
Yang dikatakan titik leleh ialah adanya perubahan fasa
dari padat menjadi gas pada suhu tertentu, yang membedakan titik leleh suatu
zat tersebut ialah tingkat kemurnian dari zat. Kemuarnian zat dikatakan tinggi
apabila selisih suhu sangat kecil, dan apabila selisih suhu besar maka
kemurnian titik leleh suatu zat tersebut akan rendah(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/).
5.1. Alat
-Erlenmeyer 250ml -Benang
-Termometer -
Pemanas
-Gelas
Kapiler - Gabus
5.2. Bahan
-Bubuh
Es -Alpha-naftol
-Aquades -Asam Benzoat
-Naftalen -Minyak
-Glukosa -Maltosa
VI. Prosedur Kerja
6.1. Kalibrasi Termometer
Dibuat
campuran bubuhan es dan air sampai 2/5 volume Erlenmeyer terisi kemudian
dimasukkan termometer hingga ujungnya menyentuh campuran es dan batu setelah
itu disumbat mulut labu Erlenmeyer dengan gabus sehingga campuran tersebut
terisolasi dari udara luar, dan dicatat batas bawah skala termometer serta diangkat termometer. Dirancang kembali
dengan mengisi 2/5 bagian Erlenmeyer dengan aquades, kemudian dimasukkan
termometer tepat 1cm diatas permukaan air dan sumbat. Dilakukan pemanasan
dengan penangas serta dicatat suhu saat mendidih dan konstan.
6.2. Penentuan Titik Leleh
Dibakar
pipa gelas kapiler hingga tertutup setelah itu dimasukan sampel zat murni
(naftalen/glukosa/alpha-naftalen/benzoat), dipadatkan sampel tersebut dengan
bantuan stik dan diatur tinggi sampeldalam pipa tidak lebih dari 2mm. Diikat
termometer dengan pipa kapiler menggunakan benang dan isilah air atau minyak
pada Erlenmeyer 2/3nya, catat suhu tepat pada saat zat meleleh hingga semua,
prosedur dilakukan sebanyak 2x. Dipanaskan Erlenmeyer dengan Bunsen secara perlahan,
dicatat suhu tepat pada saat zat meleleh hingga semua dan dilakukan juga
pengulangan sebanyak 2x.
6.3. Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA ( Melting
Point Apparatus )
Diisi
sampel setebal 2mm pada pipa kapiler. Diisi lubang tengah dengan pipa kapiler
berisi sampel pada MPA, dan diisi dua lubang lainnya dengan pipa kapiler
kosong(blanko) serta hubungkan dengan tombol listrik dan hidupkan. Aturlah
variabel suhu dengan menggunakan tombol dan diperhatikan variabel suhu saat zat
mulai meleleh.
Video terkait materi titik leleh :
https://www.youtube.com/watch?v=GQTmIzdfpXg
pertanyaan terkait video :
1. Alat apa saja yang digunakan pada uji titik leleh pada video tersebut?
2. Apa fungsi dari pipa kapiler pada uji titik leleh?
3. Apa itu melting point dan apa fungsinya?
Video terkait materi titik leleh :
https://www.youtube.com/watch?v=GQTmIzdfpXg
pertanyaan terkait video :
1. Alat apa saja yang digunakan pada uji titik leleh pada video tersebut?
2. Apa fungsi dari pipa kapiler pada uji titik leleh?
3. Apa itu melting point dan apa fungsinya?

Saya seprida anjelina (A1C117051) saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 yg ditanyakan itu apa fungsi pipa kapiler. Setelah saya menyimak videonya fungsi dari pipa kapiler itu Adalah sebagai tempat zat untuk menguji titik lelehnya.
BalasHapusNiken Ayu Hestiantari (033) saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Dari video tersebut saya dapat mengetahui alat yang digunakan yaitu pipa kapiler, alat pembantu netode teping dan melting point
BalasHapusRatna kartika sari (A1C117011) saya akan mencoba menjawab pertanyan no 3. Jawabannya Melting Point merupakan alat yang digunakan untuk menguji titik leleh atau alat yang digunakan sebagai suatu parameter menentukan kemurnian suatu senyawa
BalasHapus