LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I (percobaan 4)
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
TRIA PRADINA LOKE
(A1C117075)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
7.1 HCl dalam karbon tetra klorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukan kedalam dua tabung kedua tabung diisi dengan 1ml bensin + 15 tetes HCl.
Tabung yang 1 disinari dengan matahari dan yang 1 lagi diletakkan
ditempat yang gelap.
|
Tabung yang disinari dengan matahari, terdapat seperti minyak, dengan
warna kuning jernih dan timbul asap saat ditiup.
Tabung yang ditempat gelap yaitu mempunyai warna kuning sedikit pekat dan
saat ditiup juga timbul asap.
|
2.
|
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 1 ml benzena + 15 tetes HCl pekat,
diguncangkan
|
Campurannya larut namun sedikit mengental, dan pada saat penutupnya
dibuka terdapat seperti asap yang keluar dari dalam tabung
|
3.
|
Ditambahkan 1 ml benzena dan ditambahkan 1 ml HCl, kemudian digoncangkan
|
Terdapat 2 fasa, yang atas berwarna bening dan yang bawah berwarna
sedikit keruh.
|
7.2 Larutan kalium permanganat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 1 ml kalium + 5 tetes benzena, kemudian digoncangkan
|
Terdapat gemlembung dan warnanya ungu betadine
|
2.
|
Ditambahkan 1ml benzena + 2 ml kalium permanganat, kemudian digoncangkan
|
Larutannya tidak bercampur, terdapat 2 lapisan yang atas berwarna bening
dan yang bawah berwarna ungu, sehingga tidak terjadi oksidator karena
berwarna ungu pada larutan
|
7.3 Asam sulfat pekat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukkan dalam tabung 2 ml asam sulfat + 10 tetes benzena, kemudian
diguncang
|
Sebelum diguncang warnya bening, dan setelah diguncang warnanya berubah
menjadi kuning-bening-kuning dan berbusa. Setelah didiamkan terbentuk 2 fasa.
|
2.
|
Dimasukkan 2 ml H2SO4 + 10 tetes n-heksana,
kemudian diguncang.
|
Warnanya bening dan setelah didiamkan terdapat 2 fasa
|
7.4
Asam nitrat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan o,5
ml benzena + 4 ml asam nitrat pekat
|
Warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 1
butir batu didih dan didihkan larutan tersebut
|
Warnyanya menjadi
kuning jernih
|
3.
|
Dibandingkan bau
yang didapat dari larutan dengan bau nitrobenzena
|
Baunya sama yaitu
seperti bau semir sepatu
|
7.5
Bahan tak dikenal
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 2 ml
zat x + 2 ml air,kemudian digoncangkan
|
Terdapaat 2 fasa
disebabkan air senyawa polar, warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 2 ml
zat x + H2SO4 2ml, digoncangkan
|
Terdapat 2 fasa,
lapisan bawah berwarna bening sedikit keruh dan atas berwarna bening
|
3.
|
Ditambahkan 2 ml
zat x + 2 ml kloroform, digoncangkan
|
Terdapat cincin
yang memisahkan larutan dan warnanya bening . Hal ini menandakan bahwa zat x
adalah benzena
|
VIII. Pembahasan
Senyawa hidrokarbon tersusun dari atom karbon
dan juga atom hidrogen, dimana senyawa hidrokarbon ini terdiri dari tiga
golongan ataupun tiga kategori, yakni alkane,alkena dan alkuna. Senyawa hidrokarbon
juga digunakan dalam keseharian kita yakni sebagai bahan bakar berupa
bensin,minyak tanah maupun gas. Reaksi pada hidrokarbon dapat terjadi dengan
bantuannya katalis berupa alumunium khlorida, dengan adanya katalis ini senyawa
hidrokarbon dapat mengubah rantai lurus menjadi rantai yang bercabang yang
disebut isomer. Contohnya ialah Butana dapat menjadi isomer Isobutana(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
Pada praktikum Reaksi-reaksi Hidrokarbon kami melakukan berbagai percobaan terhadap brom dalam karbon tetraklorida, larutan kalium permanganate, asam sulfat pekat, asam nitrat dan bahan tak dikenal. Hidrokarbon sendiri ialah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom Karbon (C) dan atom Hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai kaarbon dan atom-atom hydrogen yang berikatan dengan tetrahedral tersebut digunakan juga sebagai penggantian dan hidrokarbon alifatik, sedangkan hidrokarbon aromatik adalah senyawa lingkar yang strukturnya berikatan dengan benzena yang mengandung 6 elektron p didalam satu lingkaran yaitu beratom enam. Pada percobaan kali ini digunakan tiga bahan utama yakni untuk semua percobaan alkana digantikan menggunakan bensin dan sikloheksena digantikan dengan benzen.
Pada praktikum Reaksi-reaksi Hidrokarbon kami melakukan berbagai percobaan terhadap brom dalam karbon tetraklorida, larutan kalium permanganate, asam sulfat pekat, asam nitrat dan bahan tak dikenal. Hidrokarbon sendiri ialah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom Karbon (C) dan atom Hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai kaarbon dan atom-atom hydrogen yang berikatan dengan tetrahedral tersebut digunakan juga sebagai penggantian dan hidrokarbon alifatik, sedangkan hidrokarbon aromatik adalah senyawa lingkar yang strukturnya berikatan dengan benzena yang mengandung 6 elektron p didalam satu lingkaran yaitu beratom enam. Pada percobaan kali ini digunakan tiga bahan utama yakni untuk semua percobaan alkana digantikan menggunakan bensin dan sikloheksena digantikan dengan benzen.
8.1.1.
HCl dalam Karbon Tetraklorida
Pada percobaan ini bertujuan untuk
dapat mengetahui pengaruh cahaya dalam mempercepat terjadinya reaksi senyawa
hidrokarbon. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah alkana yang
digunakan berupa bensin dan menggunakan HCl. Pada percobaan ini juga kali
melakukan tiga percobaan yaitu :
a. Pertama
kami menyiapkan dua tabung reaksi kemudian kami masukkan kedalam masing-masing tabung reaksi 1ml alkana
yang berupa bensin. Setelah itu kami tambahkan masing-masing kedalam tabung HCl
15 tetes. Setelah bensin ditetesi HCl larutan tersebut kami guncang dan
mengalami perubahan pada larutan yakni larutan yang awalnya berwarna bensin
bening kekuning keruh menjadi warna kuning. Kemudian kami melakukan dua
perlakuan kepada tabung tersebut. Tabung pertama kami tempatkan ditempat yang
gelap, kemudian tabung kedua kami letakkan disinar matahari. Hasil yang didapat
setelah didiamkan selama 5 menit pada tabung pertama yakni tabung gelap larutan
tersebut menjadi kuning pekat, keluar asap ketika ditiup, dan pada saat
dicelupkan lakmus biru, lakmus berubah menjadi merah tetapi perubahannya
lambat. Pada tabung kedua yang disinari matahari setelah didiamkan 5 menit
terjadi perubahan pada larutan yakni warna larutan menjadi kuning pudar, keluar
asap ketika ditiup, dan ketika dicelupkan lakmus merah, lakmus tersebut berubah
menjadi merah dengan cepat. Perubahan warna pada lakmus tersebut menandakan
bahwa larutan bersifat asam, serta cahaya dapat mempengaruhi cepatnya reaksi.
b. Disiapkan
tabung reaksi dan dimasukkan 1ml benzena dan ditambahkan 15 tetes HCl kemudian
kami kocok, dari perlakuan tersebut kami mendapatkan data bahwa terdapat dua fasa,
yang diatas benzena dan yang dibawah merupakan HCl. Hal ini dapat diketahui
dari masa jenis dari larutan tersebut dan ada timbul asap
c. Disiapkan
tabung reaksi dan dimasukkank 1ml benzena dan ditambahkan 1ml HCl, dan didapat
data pengamatan yang sama yakni terdapat dua fasa atas benzena dan yang dibawah
HCl. Pada larutan yang diatas lebing bening dan yang dibawah lebih keruh.
8.1.2.
Kloronasi
Pada percobaan kloronasi ini kami
menggunakan potongan besi, benzena, serta HCl. Pertama kami siapkan dua tabung
reaksi, tabung reaksi pertama kami masukkan 1ml benzena. Tabung reaksi kedua
kami masukkan potongan besi serta kami tambahkan 1ml benzena, potongan besi
yang menempel pada tabung reaksi jatuh ke bawah. Kemudian masing-masing tabung
reaksi kami masukkan tiga tetes HCl. Pada kedua larutan yang berada dalam
tabung reaksi tersebut mengalami perubahan warna , tabung pertama terdapat dua
fasa yang diatas berwarna kuning dan yang dibawah berwarna bening. Sedangkan
tabung reaksi kedua setelah ditambahkan HCl mengalami perubahan warna dari yang
awalnya bening menjadi kuning dan adanya gelembung. Kedua tabung reaksi
tersebut sdi panaskan dalam gelas piala yang berisi air dan pada tingkat suhu
50◦ C dan didapat data pada tabung reaksi pertama terdapat dua lapisan yang
diatas bening dan yang dibawah terlihat seperti minyak dan pada tabung reaksi
kedua didapat data lebih cepat mengalami perubahan warna menjadi kuning dan
timbulnya gelembung yang artinya menandakan adanya Hidrogen Klorida.
8.2.
Larutan Kalium Permanganat
Uji kalium permanganate merupakan
suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan suatu heksana, benzena dari
sikloheksana. Disiapkan dua tabung reaksi, pada tabung reaksi pertama
dimasukkan 1ml larutan kalium permanganate 0,5% dan ditambahkan allkana yang
digantikan dengan bensin sebanyak 5 tetes dan didapat data yakni terdapat
gelembung dan terjadi perubahan warna pada larutan yang awalnya ungu berubah
menjadi merah betadine. Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 1ml benzena dan ditambahkan 2ml
larutan kalium permanganat dan digoncang. Dari perlakuan yang kami lakukan
terhadap larutan tersebut, larutan tidak bercampur yakni terdapat dua fasa
dengan atas bening yang berupa benzena dan yang dibawah ungu berupaka KMnO4
hal ini menandakan tidak terjadinya reaksi oksidasi.
8.3.
Asam Sulfat Pekat
Disiapkan dua tabung reaksi dan
dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi 2ml asam sulfat pekat. Pada
tabung reaksi pertama ditambahkan 10 tetes benzena warna larutan bening dan
ketika digoncang larutan menjadi keruh dan timbul busa. Setelah didiamkan
terdapat tiga lapisan terhadap larutan tersebut, untuk lapisan atas berwarna
kuning, tengah bening, dan yang dibawah kuning. Pada tabungg reaksi kedua
ditambahkan 10 tetes n-heksana setelah digoncang didapatkan data sebagai
berikut, larutan bening dan terdapat dua lapisan dengan warna pada lapisan
sama-sama bening dan busa. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
adanya Alkil Sulfonat.
8.4.
Asam Nitrat
Disiapkan tabung reaksi besar dan
dimasukkan 0,5ml benzena dan dicampurkan dengann 4ml asam nitrat pekat, larutan
tersebut berwarna bening. Pada larutan tersebut dimasukkan satu batu didih yang
kemudian kami panaskan selama 2 menit, larutan berubah dari bening menjadi
kuning jenih. Kemudian kami menuangkan larutan tersebut kedalam gelas piala
yang berisi 5gram es, didapat data larutan tersebut menjadi bau semir sepatu,
kemudian kami bandingkan dengan bau nitrobenzena dan bau dari larutan yang kami
dapat sama dengan bau nitrobenzena yakni bau semir sepatu.
8.5.
Bahan Tak Dikenal
Pada percobaan bahan tak dikenal
ini, kami menggunakan tiga pelarut yakni air, asam sulfat pekat dan juga
kloroform. Tujuan dilakukannya percobaan ini ialah kami dapat menentukan
senyawa tersebut mengandung senyawa tak jenuh, jenuh ataupun aromatik.
Disiappkan tiga tabung reaksi, dimasukkan bahan tak dikenal masing-masing
kedalam tabung reaksi sebanyak 2ml kemudian pada tabung reaksi pertama
ditambahkan 2ml air dan data yang didapat terbentuk dua fasa disebabkan karena air merupakan pelarut polar
dan bahan tak dikenal mungkin pelarut non polar. Pada tabung reaksi kedua
ditambahkan 2ml aasam sulfat pekat dan didapat hasil terdapat dua fasa dengan
lapisan bawah bening dan bagian atas keruh. Sedangkan tabung reaksi ketiga
ditambahkan 2ml kloroform dan didapat data yakni terdapat cincin, dan larutan
berwarna bening. Terdapatnya cincin menandakan bahan tak dikenal ini merupakan
senyawa aromatik yakni benzena dengan dibuktikannya ada cincin pada larutan
tersebut.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Hal
apa yang menyebabkan pada percobaan Brom dalam Karbon Tetraklorida tabung
reaksi yang terang lebih cepat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dibandingkan
tabung reaksi gelap?
2. Hal
apa yang menandakan pada percobaan Klonasi terbentuknya hydrogen Klorida?
3. Pada
percobaan Bahan tak dikenal, bukti apa yang
menunjukkan bahan tak dikenal itu bersifat aromatik?
X. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perbedaan sifat kimia dari ketiga golongan hidrokarbon yaitu, pada senyawa alifatik jjenuh senyawa yang hannya memiliki ikatan tunggal yang biasa dengan senyawa alkana. Alifatik tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga yang mana adalah alkena dan alkuna. Sedangkan untuk hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang paling tidak mempunyai satu cincin aromatik
2. Reaksi kimia yang membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu, pada senyawa jenuh dengan reaksi pengsulfonatan dengan asam sulfat pekat, untuk senyawa tak jenuh dengan reaksi oksidasi dengan kalium permanganat, dan aromatik dengan reaksi nitrasi dengan asam nitrat.
3. Teknik pengujian dari ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu dengan uji bromin, uji kloronasi, uji kalium permanganat, uji asam sulfat dan uji asam nitrat.
2. Reaksi kimia yang membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu, pada senyawa jenuh dengan reaksi pengsulfonatan dengan asam sulfat pekat, untuk senyawa tak jenuh dengan reaksi oksidasi dengan kalium permanganat, dan aromatik dengan reaksi nitrasi dengan asam nitrat.
3. Teknik pengujian dari ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu dengan uji bromin, uji kloronasi, uji kalium permanganat, uji asam sulfat dan uji asam nitrat.
XI. Daftar Pustaka
Antonius.2013. Bilangan peroksida minyak goreng curah dari sifat argganoleptik tempe pada pengulangan penggorengan. vol.2 No.1
Cahyono.2013. Pengggunaann Model Pemmbelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Vol.14. No.1
Chang. 2005. Kimia Orrganik II. Jakarta : Erlangga
Siswanto.2009.Kimia Organik Jilid II. Jakarta : Erlangga
Syamsurizal.2019. "Reaksi-Reaksi Hidrokarbon" http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2019
Tim Kimia Organik.2016. Penuntun Praktikum Kimia Organi I. Jambi : Universitas Jambi
XII. Lampiran
Bahan Tak Dikenal
Dimasukkan Bahan Tak Dikenal ke dalam tabung rx
Hasil Setelah penambahan Asam Sulfat Pekat
Hasil setelah penambahan Kloroform, membentuk cincin
Hasil yang didapat keseluruhan
Antonius.2013. Bilangan peroksida minyak goreng curah dari sifat argganoleptik tempe pada pengulangan penggorengan. vol.2 No.1
Cahyono.2013. Pengggunaann Model Pemmbelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Vol.14. No.1
Chang. 2005. Kimia Orrganik II. Jakarta : Erlangga
Siswanto.2009.Kimia Organik Jilid II. Jakarta : Erlangga
Syamsurizal.2019. "Reaksi-Reaksi Hidrokarbon" http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2019
Tim Kimia Organik.2016. Penuntun Praktikum Kimia Organi I. Jambi : Universitas Jambi
XII. Lampiran
Bahan Tak Dikenal
Dimasukkan Bahan Tak Dikenal ke dalam tabung rx
Hasil setelah penambahan Kloroform, membentuk cincin
Hasil yang didapat keseluruhan
Saya Yuyun Ernawati (A1C117063) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, menurut saya Hal yang menandakan pada percobaan kloronasi hingga terbentuknya hidrogen klorida, dngn ditandai larutan tersebut berubah warna menjadi warna kuning dengan cepat serta timbulnya gelembung.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nomer 1 yaitu hal yang menyebabkan tabung reaksi terang lebih cepat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dari pada tabung reaksi gelap. Karena, tabung reaksi terang diletakkan di paparan sinar matahari, dan cahaya dapat mempercepat terjadinya reaksi pada senyawa hidrokarbon
BalasHapus(Sri lestari A1C117041)
Saya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) menjawab nomer 3, yaitu Pada percobaan bahan tak dikenal, bukti yang menunjukkan bahan tak dikenal bersifat aromatic ialah, terbentuknya cincin pada larutan yg menyerupai benzen ketika bahan tak dikenal dicampurkan dengan kloroform.
BalasHapusCasino Site | Lucky Club
BalasHapusCasino luckyclub.live site has the perfect game for every player and a casino is the best way to ensure you have a safe and rewarding gaming experience. In order to Rating: 8.9/10 · Review by LuckyClub.live